Minggu, 25 November 2012

Vasektomi Efektif dan Makin Nikmat Saat 'Hubungan'

Masih banyak warga masyarakat salah memahami vasektomi. Hal itu menyebabkan rendahnya pemanfaatan vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria.

Pria umumnya hanya memiliki dua pilihan metode KB, yakni kondom dan vasektomi. Kondom menjadi populer karena penggunaannya yang mudah. Vasektomi tidak dilirik karena menakutkan. Padahal metode ini sangat efektif dan aman untuk mencegah kehamilan.

Vasektomi adalah mengikat saluran sperma pria yang pertama kali diaplikasikan pada pria pada 1899 dan marak dilakukan selama Perang Dunia ke-2.

Pada metode yang lebih modern, dikembangkan oleh Thailand, yang disebut dengan Vasektomi Tanpa Pisau (VTP), hal ini tidak dilakukan dengan cara menyeramkan. Hanya dibius lokal pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba lokasi saluran sel sperma atau vas deferens.
Inspektur Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Dra Mieke Sylvia Siangian menjelaskan vasektomi adalah cara ampuh menekan laju pertumbuhan penduduk. Bahkan vasektomi telah berkembang pesat di negara-negara berpenduduk padat.

"Tidak hanya itu, vasektomi pun memiliki dampak positif bagi kesehatan dan kehidupan seks," jelas Mieke, saat memberikan sambutan pada acara Grebeg Pasar di pasar tradisional Oesao Kabupaten Kupang, Kec. Kupang timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/11)

Menurut Mieke, dalam berhubungan pasangan suami istri akan lebih menikmati seks karena tidak lagi dikhawatirkan adanya kebocoran yang dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.

"Hal ini akan membuat hubungan dengan istri sah makin mantap," ungkap Mieke.

Kepala BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Theodora Pandjaitan menambahkan selama ini, banyak yang salah mengartikantentang MOP atau vasektomi.Rata-rata pemahaman tentangvasektomi adalah sama saja dengandikebiri dan akan membuat hubungan semakin tidak nikmat.

Padahal, sambung Dora, stigma atau anggapan-anggapan itu semuanya salah besar dan tidak benar. Sebaliknya, vasektomi (MOP) inisangat efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

Lebih jauh Dora mengungkapkan kontrasepsi permanen perlu dipertimbangkan bagi mereka yang sudah memiliki cukup anak dan tidak lagi menginginkan anak untuk menekan angka kelahiran di provinsi NTT.

"Cukup menjalani satu kali operasi, selanjutnya tidak perlu memikirkan apa pun untuk mencegah kehamilan. Tidak ada pil yang harus diingat untuk diminum setiap hari atau pun kondom yang harus dikenakan setiap kali mau melakukan hubungan," urainya saat mendampingi bupati Kupang Ayub dan Irtama BKKBN Mieke Sylvia dalam acara Grebeg Pasar di NTT tersebut.

Menurut Dora, sosialisasi metode kontrasepsi terlebih MOP atau MOW sangatlan penting agar stigma yang salah tidak melekat pada pasangan suami-istri.

"Vasektomi sangatlah aman dan efektif untuk menekan angka kelahiran. Mereka harus melihat banyak manfaatnya, baik dari segi kualitas peran serta pria, kesehatan dan turunnya angka kematian ibu melahirkan yang ada di NTT bisa ditekan," ungkap Dora.

Semakin seringnya sosialisasi program KB, masyarakat makin cerdas untuk memiih alat kontrasepsi yang aman bagi kesehatan. "Mereka, kini sudah memahami bahwa alat kontrasepsi hormonal tidak baik bagi kesehatan, sehingga mereka cepat beralih ke metode kontrasepsi non hormonal yakni IUD dan MOP/MOW," urai Dora.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar