Rabu, 21 November 2012

Hukuman Pukulan Berisiko Memicu Kanker pada Anak

Orangtua mana yang tak kesal bila melihat anaknya berbuat salah. Biasanya, hukuman diberlakukan untuk memberikan efek jera pada anak. Tapi, orangtua harus berhati-hati. Sebab, hukuman berlebih justru memberi dampak negatif pada perkembangan psikologis anak.

Tim psikolog di Plymouth University, Inggris, menemukan hukuman berlebih memicu penyakit serius pada anak. Pukulan bahkan teriakan memicu perubahan psikologis yang dapat merusak kesehatannya di masa mendatang.

Hasil penelitian itu diterbitkan di Journal of Behaviour Medicine. Penelitian itu menunjukkan stres pada anak dapat mengakibatkan peradangan pada sel, jaringan, dan pembuluh darah. Nantinya, gangguan itu dapat meningkatkan risiko tumor, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan seperti asma.

Di Inggris, hukuman fisik dilarang di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga publik. Namun, tindakan fisik 'mendisiplinkan anak' di rumah tak dianggap sebagai tindakan ilegal.

Penelitian yang dipimpin Profesor Michael Hyland itu melibatkan 700 orang dewasa di Arab Saudi. Mereka diwawancarai tentang apa saja yang mereka terima di masa anak-anak dari orang tuanya terkait dengan hukuman untuk 'mendisiplinkan diri'.

Sebanyak 150 orang dari mereka menderita asma, penyakit jantung, dan tumor. Mereka yang mengidap kanker ternyata 1,7 kali lebih banyak menerima pukulan dibanding dengan yang lain; yang menderita penyakit jantung 1,3 kali lebih banyak; dan asma 1,6 kali lebih banyak menerima hukuman keras.

"Stres pada awal kehidupan dalam bentuk trauma dan pelecehan menciptakan perubahan jangka panjang yang mempengaruhi pembentukan penyakit di kemudian hari," kata Prof Hyland.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar