Penyebaran virus bisa terjadi kapan dan di mana saja. Pengetahuan
tentang penyebaran virus ini menjadi penting karena tak sedikit manusia
terpaksa menjadi korban karena kurangnya wawasan mengenai hal ini.
Virus ebola menjadi salah satu virus yang cukup membahayakan dan
diwaspadai.
Para peneliti Kanada menyatakan, virus ebola yang mematikan dapat
menular antar spesies melalui udara. Artinya, babi yang terkena virus
ebola di Zaire dapat menulari monyet tanpa kontak langsung. Temuan yang
diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini menyebut, penularan
seperti itu dapat terjadi karena tersebarnya virus mematikan tersebut
di sejumlah tempat di Afrika.
Akan tetapi, para ilmuwan mengatakan virus itu dapat tersebar secara
terbatas dan tidak dapat menular secara cepat seperti layaknya
influenza. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut karena monyet
secara genetika dekat dengan manusia.
Menteri Kesehatan Uganda, Christine Ondoa, Kamis (15/11), mengatakan,
wabah baru ebola di negara itu menewaskan paling tidak dua orang,
beberapa minggu setelah wabah di wilayah barat Uganda yang menelan
paling tidak 17 orang, dinyatakan berhasil dikendalikan.
"Kementerian kesehatan memberitahukan kepada publik bahwa virus ebola kembali melanda," kata Ondoa.
Ondoa mengatakan lima orang yang pernah berhubungan dengan korban
meninggal tengah diperiksa, dua di antaranya dirawat di ruang isolasi
di rumah sakit utama ibukota Kampala, Mulago. Di Republik Kongo, wabah
ebola menewaskan 26 orang di seputar kota Isiro, sekitar 350 kilometer
dari perbatasan Uganda pada akhir Oktober.
Ebola diambil dari nama sungai kecil di Kongo, yang masih merupakan
Zaire, tempat virus ini pertama kali ditemukan 36 tahun lalu. Virus ini
menyebabkan orang mengalami demam, sakit otot, merasa lemah, muntah dan
juga diare. Dalam sejumlah kasus, virus ebola dapat menyebabkan
kerusakan orban tubuh, pendarahan terus menerus dan dapat menyebabkan
korban meninggal dalam hitungan hari.
Ebola termasuk salah satu penyakit mematikan dengan korban meninggal sekitar dua pertiga dari 1.850 orang yang terdiagnosa.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar