Senin, 19 November 2012

Waspada! Virus Ebola Bisa Menular Lewat Udara

Penyebaran virus bisa terjadi kapan dan di mana saja. Pengetahuan tentang penyebaran virus ini menjadi penting karena tak sedikit manusia terpaksa menjadi korban karena kurangnya wawasan mengenai hal ini. Virus ebola menjadi salah satu virus yang cukup membahayakan dan diwaspadai.

Para peneliti Kanada menyatakan, virus ebola yang mematikan dapat menular antar spesies melalui udara. Artinya, babi yang terkena virus ebola di Zaire dapat menulari monyet tanpa kontak langsung. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini menyebut, penularan seperti itu dapat terjadi karena tersebarnya virus mematikan tersebut di sejumlah tempat di Afrika.

Akan tetapi, para ilmuwan mengatakan virus itu dapat tersebar secara terbatas dan tidak dapat menular secara cepat seperti layaknya influenza. Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut karena monyet secara genetika dekat dengan manusia.

Menteri Kesehatan Uganda, Christine Ondoa, Kamis (15/11), mengatakan, wabah baru ebola di negara itu menewaskan paling tidak dua orang, beberapa minggu setelah wabah di wilayah barat Uganda yang menelan paling tidak 17 orang, dinyatakan berhasil dikendalikan.

"Kementerian kesehatan memberitahukan kepada publik bahwa virus ebola kembali melanda," kata Ondoa.

Ondoa mengatakan lima orang yang pernah berhubungan dengan korban meninggal tengah diperiksa, dua di antaranya dirawat di ruang isolasi di rumah sakit utama ibukota Kampala, Mulago. Di Republik Kongo, wabah ebola menewaskan 26 orang di seputar kota Isiro, sekitar 350 kilometer dari perbatasan Uganda pada akhir Oktober.

Ebola diambil dari nama sungai kecil di Kongo, yang masih merupakan Zaire, tempat virus ini pertama kali ditemukan 36 tahun lalu. Virus ini menyebabkan orang mengalami demam, sakit otot, merasa lemah, muntah dan juga diare. Dalam sejumlah kasus, virus ebola dapat menyebabkan kerusakan orban tubuh, pendarahan terus menerus dan dapat menyebabkan korban meninggal dalam hitungan hari.

Ebola termasuk salah satu penyakit mematikan dengan korban meninggal sekitar dua pertiga dari 1.850 orang yang terdiagnosa.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar