Minggu, 04 November 2012

Hubungan Keluarga Mempengaruhi Rasa Percaya Diri Anak

Rasa percaya diri seorang anak ketika bersosialisasi dengan lingkungan luar sangat ditentukan keharmonisan hubungan anak dengan orang tuanya. Sementara banyak orang tua yang tak bisa memberi waktu lebih untuk menghabiskan akhir pekan yang berkualitas dengan anak-anak.

"Kalau ikatan sosial dalam keluarga bagus, maka anak akan lebih merasa percaya diri di luar, akan merasa bahagia dan energinya juga positif," kata Sosiolog Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine di Jakarta, Jumat (19/10).

Menurut dia, kehidupan perkotaan seperti Jakarta membuat para orang tua kelelahan untuk menghabiskan akhir pekan yang berkualitas dengan anak-anak. Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu untuk beristirahat memulihkan tenaga.

"Senin sampai Jumat bekerja, Sabtu dan Ahad biasanya sudah lelah, banyak yang memanfaatkan untuk tidur, kurang ada waktu berinteraksi dengan keluarga, itu yang jadi masalah keluarga modern di perkotaan," katanya.

Padahal, menurut dia, arti keluarga sangat penting bagi anak-anak terutama remaja. Hal itu karena masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak membentuk jati diri, karakter dan mulai mengenal lingkungan luar.

"Remaja harus punya satu pegangan untuk memilih mana yang baik dan yang buruk untuk dirinya. Keluargalah yang harus mendampingi anak," katanya.

Karena itu, ikatan keluarga harus kuat. Dia mengatakan bila sebuah keluarga tidak harmonis, akan berakibat anak akan mencari 'keluarga lain' yang membuatnya nyaman, misalnya hubungan pertemanan.

"Kalau lingkungan pertemanannya bagus, tidak masalah, tapi kalau negatif? Itu akan diikuti anak sehingga dia mudah terjerumus hal-hal negatif," katanya.

Menurut dia, kebersamaan orang tua dengan anak itu bisa dibangun dengan mengisi akhir pekan dengan hal-hal yang positif, mudah dan murah. "Weekend yang berkualitas itu tidak harus mahal, tidak harus ke mal, mulailah di rumah membuat acara yang menyenangkan," katanya.

Dikatakannya meski hanya meluangkan waktu bersama saat Sabtu dan Ahad, bila aktivitas keluarga menyenangkan bagi anak, maka itu akan membantu menguatkan hubungan emosional anak dan orangtua.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar