1.
Iran
Persenjatai Milisi untuk Menculik dan Membunuh Tentara AS
Sejumlah fakta semasa perang Irak
bocor karena dokumen rahasia militer beredar ke publik lewat wikileaks.
Termasuk dokumen yang berisi tentang nimbrungnya Iran dalam kekacauan di Irak. Reuters
memberitakan, Sabtu (23/10/2010), dalam dokumen tersebut Iran disebut terlibat
perang bayangan dengan pasukan AS di Irak. Teheran dituding menggunakan milisi
untuk membunuh dan menculik prajurit AS. Milisi dilatih sedemikian rupa oleh,
yang diduga kuat, Garda Revousi Iran. Bahkan pada Agustus lalu, utusan khusus
AS di Irak menyebutkan Iran bertanggung jawab atas 1/4 korban tentara AS yang
tewas.
Belum ada tanggapan dari Iran atas
informasi yang beredar ini. Namun Menlu AS Hillary Clinton mengatakan informasi
rahasia yang beredar bebas bisa membuat warga AS dalam bahaya. Pentagon juga
memperingatkan bocornya dokumen ini bisa membuat nyawa pasukan AS dan rakyat
Irak terancam.
Pendapat berbeda diutarakan oleh
anggota kongres dari Partai Demokrat, Dennis Kucinich dari Ohio. Dia
berpendapat informasi perang di Irak harus dibeberkan supaya rakyat AS tahu.
"Rakyat AS punya hak untuk tahu berapa banyak orang tak bersalah tewas di Irak. Bisa saja lebih dari jutaan orang tak bersalah tewas karena invasi dan perang yang berkelanjutan," katanya
Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.
"Rakyat AS punya hak untuk tahu berapa banyak orang tak bersalah tewas di Irak. Bisa saja lebih dari jutaan orang tak bersalah tewas karena invasi dan perang yang berkelanjutan," katanya
Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.
Dari data ini terlihat kalau lebih
dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah
harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.
2. Bangunan Sipil Diledakkan Karena Ada 1 Terduga Musuh
Demi mengejar satu terduga musuh,
militer AS tampaknya bisa melakukan tindakan apapun walau tergolong ekstrim.
Termasuk meledakkan satu bangunan sipil. Pendiri wikileaks Julian Assange
mengatakan, berdasar dokumen rahasia militer AS yang berada di tangannya, ada
sejumlah laporan yang bisa dijadikan terjadi salah target. Salah satunya adalah
meledakkan bangunan sipil demi membunuh satu terduga musuh.
"Ada laporan penduduk sipil
dibunuh di checkpoint, tahanan Irak disiksa pasukan koalisi, dan pasukan
AS meledakkan seluruh bangunan sipil karena di dalamnya ada satu terduga
musuh," demikian yang tertulis dalam wikileaks seperti dikutip detikcom
dari reuters, Sabtu (23/10/2010).
Laporan lainnya menyebutkan ada
helikopter Apache AS yang membunuh musuh yang sudah menyerah. Mereka beralasan
musuh tidak bisa menyerah pada pesawat atau helikopter.
"CLEARED TO ENGAGE . / ___ STATES THEY CAN NOT SURRENDER TO AIRCRAFT AND ARE STILL VALID TARGETS."
"CLEARED TO ENGAGE . / ___ STATES THEY CAN NOT SURRENDER TO AIRCRAFT AND ARE STILL VALID TARGETS."
Dalam websitenya, wikileaks mulai
melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka
mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.
Isi dokumen berisi antara lain ada
109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari
66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak,
3.771 pasukan koalisi.
Dari data ini terlihat kalau lebih
dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah
harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak.
3. Militer AS Tutup Mata Penyiksaan Tahanan Irak
Militer AS memegang kendali keamanan semasa pendudukan di Irak. Tapi mereka justru membiarkan saja aksi penyiksaan dan kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Irak terhadap tahanan perang.
Hal tersebut terungkap dalam dokumen
rahasia militer AS yang dirilis oleh Wikileaks. Tidak ada proses hukum terhadap
polisi Irak yang menyiksa tahanan hingga cedera parah.
Wikileaks memberikan akses ke
dokumen rahasia tersebut ke beberapa media internasional. Salah satu dokumen
berisi cerita saat tahanan ditembak kakinya oleh polisi Irak. Tulang iganya
patah, bagian tubuhnya terluka sana-sini karena juga dihantam oleh cambuk.
"Hasilnya: Tidak ada penyelidikan lebih lanjut," demikian yang ditulis The Guardian dan dikutip reuters, Sabtu (23/10/2010).
"Hasilnya: Tidak ada penyelidikan lebih lanjut," demikian yang ditulis The Guardian dan dikutip reuters, Sabtu (23/10/2010).
Amnesti International mempertanyakan
kenapa pemerintah AS melakukan 'pembiaran' ini. Ada indikasi kalau pemerintah
AS telah melanggar hukum internasional dengan menyerahkan tahanan ke pasukan
keamanan Irak yang diketahui akan menyiksa mereka.
"Dokumen ini menjadi bukti tambahan kalau otorita AS telah tahu penyiksaan sistematis ini selama bertahun-tahun," ujar Direktur Amnesti International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Malcolm Smart.
"Dokumen ini menjadi bukti tambahan kalau otorita AS telah tahu penyiksaan sistematis ini selama bertahun-tahun," ujar Direktur Amnesti International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Malcolm Smart.
Dalam websitenya, Wikileaks mulai
melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka
mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.
Isi dokumen berisi antara lain ada
109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari
66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak,
3.771 pasukan koalisi.
Dari data ini terlihat kalau lebih
dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah
harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan As di Irak. Helikopter
Apache Berondong Musuh yang Sudah Menyerah. Dokumen rahasia militer AS yang
bocor di Wikileaks menunjukkan fakta-fakta pelanggaran HAM yang dilakukan
tentara AS selama pendudukan di Irak. Dalam salah satu dokumen, tentara AS
menembaki musuh yang diketahui sudah menyerah. Pendiri Wikileaks Julian Assange
mengatakan, salah satu dokumen berisi log perang helikopter apache yang
membunuh musuh yang sudah menyerah.
4.Wikileaks 'Pamerkan' 400 Ribu Dokumen Rahasia Militer AS di Irak
4.Wikileaks 'Pamerkan' 400 Ribu Dokumen Rahasia Militer AS di Irak
Dokumen rahasia militer AS yang
berisi aksi tentaranya selama perang Irak dibeberkan di Wikileaks. Tidak kurang
dari 391.832 logs atau catatan selama perang 1 Januari 2004 sampai 31 Desember
2009 dirilis ke publik.
5. AS abaikan penyiksaan warga Irak
5. AS abaikan penyiksaan warga Irak
Situs internet Wikileaks membocorkan
hampir 400.000 dokumen Perang Irak Dokumen militer Amerika yang dibocorkan
situs Wikileaks menunjukkan Amerika membiarkan penyiksaan yang dilakukan aparat
Irak.
Wikileaks berencana mempublikasikan dokumen
rahasia hari Jumat (22/10) Militer Amerika mengatakan penerbitan sejumlah
dokumen rahasia di situs Wikileaks dapat membahayakan pasukan Amerika Serikat
dan sekutu-sekutunya dan warga sipil Irak. Situs pembocor rahasia ini
diperkirakan akan memasang ratusan ribu dokumen militer Amerika mengenai perang
Irak.
6. Pentagon Was-was Rencana WikiLeaks Bocorkan Dokumen Perang Irak
6. Pentagon Was-was Rencana WikiLeaks Bocorkan Dokumen Perang Irak
Rencana pembocoran dokumen rahasia
oleh WikiLeaks kembali membuat Pentagon waspada. Mereka menjaga betul
dokumen-dokumen rahasia mereka, karena WikiLeaks sesumbar akan membocorkan
400.000 dokumen militer perang Irak.
source:
http://efbez.blogspot.com/2010/10/ini-dia-dokumen-rahasia-amerika-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar