Jumat, 26 Oktober 2012

Ilmuwan Temukan Spesies Ular Baru Bertaring Mungil

Dua peneliti Johan Elmberg yang berasal dari Swedia dan Arne Rasmussen dari Denmark, menemukan spesies ular laut baru yang memiliki taring berukuran mungil. Bila spesies ular laut lain umumnya memiliki racun yang kuat, spesies ular baru ini bisa dikatakan "hampir tidak berbahaya".

"Tidak seperti beberapa ular laut lain yang memiliki racun kuat, ular laut Mosaic hampir tidak berbahaya. Spesies ini tidak biasa memakan telur ikan dan karenanya ular ini memiliki taring yang sangat kecil," ujar Elmberg, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (27/10/2012).

Elmberg dan Arne mengetahui bahwa ular laut Mosaic ini merupakan spesies ular baru ketika mereka memeriksa bejana yang berisi formalin penuh di Natural History Museum di Kopenhagen, Denmark. Mereka menemukan dua ular laut dengan nama yang sama pada label yang sudah ada sejak dikirim ke Denmark oleh kolektor pada 1800-an.

"Tapi mereka tampak berbeda dan tampaknya tidak termasuk dalam kelompok ular yang sama," terang Elmberg. Ia mengatakan, setelah membandingkan ular laut dengan spesies sejenis lainnya di museum lain di Eropa, mereka menyadari bahwa terdapat perbedaan pada ular tersebut, terutama dalam pola kulitnya.

Ular laut Mosaic, dikenal dengan nama Aipysurus mosaicus yang memiliki pola kulit yang tidak biasa. Pola kulit ini terlihat seperti lantai mosaik Romawi. Elmberg menuturkan bahwa umumnya hewan ini tinggal di laut Australia bagian utara dan New Guinea selatan.

Ia pun menjelaskan bahwa kehadiran ular laut adalah pertanda baik. "Ular laut adalah indikator yang baik terkait terumbu karang dan ekosistem di laut. Jika ada ular di lingkungan tersebut, ini menunjukkan bahwa terumbu karang berada dalam kondisi yang sehat dan utuh," jelasnya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar