Sabtu, 27 Oktober 2012

Aspire S5, Ultrabook Seksi, Gaya, dan Bertenaga

Ultrabook bukan sekedar komputer jinjing yang melakukan diet sebagai ajang perlombaan menjadi paling tipis. Namun, kenyataannya banyak vendor yang saling berebut mengeluarkan ultrabook paling langsing. Ultrabook besutan Acer kali ini, Aspire S5, juga dibekali bodi sangat tipis. Malah diklaim sebagai yang tertipis di dunia.

Pertama kali Okezone merasakan Aspire S5, yang paling memikat adalah tubuhnya yang memang langsing dengan ketebalan 15 milimeter. Kemudian, kinerjanya yang mulus untuk melakukan berbagai hal, terlebih bila hanya kebutuhan sehari-hari seperti mengetik dan hiburan.

Ada juga kecanggihan desain yang ternyata malah membuat kurang nyaman: port yang sulit dijangkau dan port USB yang hanya dua buah. Canggihnya, port-port pada ultrabook ini disembunyikan di dalam bodi. Bila membutuhkannya, pengguna mesti menekan sebuah tombol yang terdapat di sisi kanan papan ketik, dan akan terdengar bunyi mesin yang berderik merdu sementara deretan port keluar di bagian belakang Aspire S5. Fitur bernama Magic Flip ini memberi kesan futuristik, namun kurang praktis.

Magic Flip otomatis akan keluar ketika mesin kelebihan panas. Saat dicoba pertama kali dan menginstall peramban serta game, Magic Flip yang merupakan tempat untuk deretan port itu keluar beberapa menit setelah mulai menginstal. Ketika digunakan untuk mengetik pun, kadang Magic Flip tersebut akan keluar dengan sendirinya. Memang tidak mengganggu kinerja, hanya saja ketika membutuhkan konsentrasi total pada pekerjaan yang digarap, suara derik Magic Flip ini cukup untuk menjadi pengalih perhatian.

Sampai di situ, tentu Aspire S5 masih punya kelebihan lain yang mendongkrak rasa nyaman penggunanya. Bobotnya yang ringan membuat ultrabook ini nyaman untuk dibawa-bawa tanpa terlalu membebani. Selain itu bodi dari magnesium yang berwarna hitam berpadu dengan ketipisannya menampilkan kesederhaan yang canggih.

Papan ketiknya dibuat dengan desain chiclet. Setiap tombol dibuat dengan jarak yang tidak terlalu dekat sehingga membantu meminimalisir salah ketik. Ketika digunakan untuk mengetik, tombol-tombol pada papan ketik terasa lembut dan ringan. Soal ketik mengetik ini, satu yang terasa kurang adalah ukuran tombol arah yang begitu kecil sehingga agak menyulitkan.

Resolusi layar hanya 1366×768 piksel. Ini terasa kurang tajam bila dibandingkan dengan ultrabook lain seperti Samsung Series 9 yang banderol harganya tidak jauh berbeda namun dibekali resolusi 1600x900. Ultrabook Acer Aspire S5 ini dibanderol di kisaran Rp15 jutaan.

Kinerja

Aspire S5 dibekali prosesor Intel Core i7 berkecapatan 1,9GHz di dapur pacunya. Sebagai pemadu kinerjanya, terdapat RAM 4GB dan media penyimpanan SSD 256GB. Penggunaan SSD tersebut sanggup mempercepat booting pada ultrabook ini sehigga hanya membutuhkan waktu sekira dua detik untuk masuk ke dalam sistem operasi Windows 7 versi 64-bit.

Untuk persoalan ketik mengetik dan hiburan multimedia, ultrabook ini jelas bisa memberikan kinerja yang mulus. Mengetik sambil berselancar di dunia maya dan mendengarkan musik bisa dilakukan tanpa masalah.

Okezone mencobanya untuk memainkan game-game sekelas Torchlight dan Civilization, namun ultrabook ini jelas mampu menanganinya tanpa masalah. Pada game Civilization IV: Beyond the Swords, Aspire S5 memberikan kinerja yang lancar tanpa lag atau frameskip. Bahkan ketika permainan semakin lama dan makin banyak unit yang mengisi layar. Sayangnya, baterai Aspire S5 hanya bisa bertahan selama 2,5 jam ketika memainkan game ini. Selain itu, bagian bawah ultrabook, menjadi makin panas dan agak kurang nyaman bila ditaruh di atas paha.

Meskipun panas di bagian bawah Aspire S5 bisa sampai pada taraf membuat pengguna kurang nyaman ketika memakainya di atas paha, bagian atas di area papan ketik tidak terasa panas. Area sekitar palm rest pun tetap nyaman digunakan menaruh telapak tangan.

Ketika digunakan untuk memutar film The Intouchable 720p berformat .mkv dengan VLC media player, adegan-adegan bisa tampil dengan mulus. Layarnya pun cukup cerah, meski ketajamannya cenderung biasa saja. Akhir kata, ultrabook ini cocok bagi para profesional yang mendambakan mobilitas namun tetap bertenaga.

Spesifikasi
Prosesor: Intel Core i7 1,9GHz
Memori: RAM 4GB, SSD 256GB
GPU: Intel HD Graphics 4000
Bobot: 1,3 kilogram
Layar: 13,3 inci HD Acer CineCrystal, LED-backlit TFT LCD
Konektivitas: WiFi, Thunderbolt, USB 3.0, HDMI, 2-in-1 card reader, Bluetooth 4.0
Kelebihan: Bodi paling tipis, kinerja mantap.
Kekurangan: Port sulit diakses, cuma ada dua port USB.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar