Sabtu, 08 Desember 2012

Endovenous Laser Cara Ampuh Atasi Varises

Apakah betis Anda ada tonjolan dan sering terasa sakit untuk berjalan? Bila demikian, mungkin Anda menderita vena varikosa, alias varises.

Varises merupakan pembuluh vena yang melebar dan berkelok-kelok, kelihatan biru dan terletak dekat permukaan kulit.
Meski sangat lazim dialami, kehadiran varises tentu saja tak pernah kita harapkan. Selain mengurangi keindahan tungkai, ia juga dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Pembuluh darah yang menonjol itu bisa berdenyut dan membuat tungkai terasa berat. Tungkai dan kaki yang terkena juga bisa kelihatan bengkak. Bila sudah parah, varises dapat menyebabkan rasa gatal atau pun tukak.
Sebenarnya gangguan ini dapat kita temukan di hampir setiap bagian tubuh, namun lokasi yang paling sering di daerah betis dan tungkai sebelah dalam.

Beberapa penyebab dan faktor risiko dari varises di antaranya obesitas, kehamilan, perubahan hormonal saat menopause, riwayat varises dalam keluarga, riwayat penyakit pada vena seperti tromboflebitis (peradangan pembuluh vena), dan aktivitas atau pun hobi yang memaksa seseorang untuk berdiri dalam waktu lama.

"Varises dapat diobati dengan cara memelihara lifestyle yang lebih baik dan lebih sehat, dibantu oleh obat-obatan, serta operasi," kata Dokter Spesialis Bedah, RS MRCCC Siloam Semanggi, dr. Minarti ES. Darminto, SpB, dalam acara seminar 'Innovative Treatment of Varices', di RS MRCCC Siloam, Semanggi,Kamis (6/12).

Menurut Minarti, untuk penyembuhan dengan metode operasi dapat dilakukan metode lama.Dengan menarik Vena Saphenamagma atau dengan menggunakan teknik sinar laser yaitu Endothermal Laser.

"Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir di Eropa, teknik ini dikembangkan dan dipakai sebagai golden standart yang dapat dilakukan dalam satu hari, dengan minim rasa sakit serta tak menimbulkan trauma," jelas Minarti.

Sementara, Dr. Krzysztof Wasilewski Phd, General and Vascular Surgeon, Rashid Hospital Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yang menjadi konsultan MRCCC untuk prosedur ini menambahkan metode laser ini merupakan metode terbaru yang menjadi alternatif pengobatan konservatif untuk varises dengan operasi stripping.

"Varises diobati dengan cara memasukkan alat berukuran kecil ke dalam pembuluh darah vena, dimana alat tersebut mengeluarkan sinar laser yang akan memperkecil pembuluh darah," tambah Krzysztof Wasilewski.

Teknik laser ini, sambung Krzysztof Wasilewski, dilakukan bukan karena alasan estetik, melainkan untuk alasan medis, di mana kondisi varises sudah sangat parah atau disebut Chronic Venous Disease (CVD).

Menurutnya, ada enam level CVD, dimulai dari yang paling ringan dimana varises hanya menyerupai gigitan laba-laba. Sementara tahap yang paling parah adalah ketika pasien mengalami luka borok menganga yang tidak akan sembuh tanpa prosedur khusus.

Dengan operasi biasa, menurut Krzysztof, kemungkinan untuk varises kembali lagi cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 50 persen. Setelah prosedur pun pasien harus menjalani rawat inap dan menghabiskan banyak biaya. Sementara dengan metode laser, kemungkinan varises untuk muncul kembali jauh lebih rendah, yaitu di bawah 20 persen.

"Memang tidak ada istilah 100 persen sukses, tetapi kemungkinan kambuhnya kecil. Dan jika kambuh, prosedur ini aman untuk diulang berapa kali pun," ujarnya.

Dengan teknik laser ini pula, pasien hanya diberi bius lokal dengan rasa sakit yang minimal, sehingga tidak perlu menjalani rawat inap. Pasien pun bisa segera menjalani aktivitasnya, asal memakai stocking pelindung untuk beberapa saat.

Untuk pasien yang varisesnya sudah sangat parah sehingga menimbulkan luka menganga, metode laser tetap bisa dilakukan. Terkadang setelah diberi laser, luka tersebut sembuh sendiri.
Namun jika lukanya terlalu lebar dan dalam, biasanya juga akan dilakukan pencangkokan kulit atau skin graft.

Varises jika tidak segera dihilangkan akan dapat mengganggu penampilan bagi kaum perempuan serta dapat menimbulkan penyakit seperti pembengkakan pada kaki dan sesak nafas. 

sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar