Beberapa perusahaan farmasi kelas
dunia pada Kamis, 11 Oktober 2012, sepakat untuk bekerja sama mendirikan pusat
bantuan bagi korban pencabulan anak.
Roche, Merck, dan GlaxoSmithKline yang bekerja sama dengan Harvard Medical School, Mayo Clinic, dan beberapa lembaga pendidikan kedokteran terkemuka akan menyediakan pendidikan serta membantu para korban lebih cepat.
“Pertama kali dalam sejarah industri farmasi bersatu berjuang melawan pencabulan anak sebagai isu bersama kebijakan kesehatan,” kata Franz Humer, Direktur Utama Roche dan Pusat Internasional untuk Anak Tereksploitasi dan Hilang (ICMEC).
Komite yang terdiri atas 25 anggota itu menerima donasi dan bantuan pemerintah. Tugas mereka, menurut Humer, tak hanya menyediakan pengobatan. Namun mereka juga akan mengembangkan penelitian epidemiologi serta mencari pemecahan masalah dalam penanganan korban pencabulan.
Eksploitasi seksual terhadap anak akan menjadi beban seumur hidup bagi korban dan menimbulkan beragam masalah kesehatan mental. Sedikitnya, lima anak perempuan dan satu anak lelaki di dunia menjadi korban pemerkosaan sebelum mencapai usia 18 tahun. Sayangnya, berdasarkan data ICMEC, hanya satu dari tiga kasus pencabulan yang dilaporkan ke polisi.
Penelitian menunjukkan bahwa korban pencabulan seksual mengalami gangguan mental dan masalah fisik, seperti depresi serta gangguan makan dan tidur. Para korban juga terancam serangan jantung, diabetes, serta kanker.
Roche, Merck, dan GlaxoSmithKline yang bekerja sama dengan Harvard Medical School, Mayo Clinic, dan beberapa lembaga pendidikan kedokteran terkemuka akan menyediakan pendidikan serta membantu para korban lebih cepat.
“Pertama kali dalam sejarah industri farmasi bersatu berjuang melawan pencabulan anak sebagai isu bersama kebijakan kesehatan,” kata Franz Humer, Direktur Utama Roche dan Pusat Internasional untuk Anak Tereksploitasi dan Hilang (ICMEC).
Komite yang terdiri atas 25 anggota itu menerima donasi dan bantuan pemerintah. Tugas mereka, menurut Humer, tak hanya menyediakan pengobatan. Namun mereka juga akan mengembangkan penelitian epidemiologi serta mencari pemecahan masalah dalam penanganan korban pencabulan.
Eksploitasi seksual terhadap anak akan menjadi beban seumur hidup bagi korban dan menimbulkan beragam masalah kesehatan mental. Sedikitnya, lima anak perempuan dan satu anak lelaki di dunia menjadi korban pemerkosaan sebelum mencapai usia 18 tahun. Sayangnya, berdasarkan data ICMEC, hanya satu dari tiga kasus pencabulan yang dilaporkan ke polisi.
Penelitian menunjukkan bahwa korban pencabulan seksual mengalami gangguan mental dan masalah fisik, seperti depresi serta gangguan makan dan tidur. Para korban juga terancam serangan jantung, diabetes, serta kanker.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/10/11/060435175/Perusahaan-Farmasi-Dunia-Bersatu-Melawan-Pencabulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar