Sebuah
penelitian di Jepang menyebutkan, teh itu memiliki senyawa racun bernama
fluorine yang bisa berakibat fatal bagi tulang. Sifatnya yang kontra dengan
kalsium dapat
berpotensi
melemahkan tulang bila dikonsumsi terlalu banyak.
Riset ini dilakukan Tetsua Shimmura dan koleganya terhadap masyarakat l di pedalaman China. Tim ilmuwan dari Toyama Institute of Health diToyama ini menemukan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi memiliki tulang
Riset ini dilakukan Tetsua Shimmura dan koleganya terhadap masyarakat l di pedalaman China. Tim ilmuwan dari Toyama Institute of Health diToyama ini menemukan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi memiliki tulang
rentan
patah.
Hasilnya, diketahui bahwa kandungan fluorine dalam teh melebihi standar air ledeng (0.
Hasilnya, diketahui bahwa kandungan fluorine dalam teh melebihi standar air ledeng (0.
8
miligram per liter).
"Kami menemukan bahwa tulang-tulang para responden yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi dalam jangka waktu lama cenderung rentan patah dan keropos,’ ungkap Tetsua dalam penelitiannya yang telah dilaporkan pertemuan Japan Society for
"Kami menemukan bahwa tulang-tulang para responden yang mengkonsumsi minuman berkadar fluorine tinggi dalam jangka waktu lama cenderung rentan patah dan keropos,’ ungkap Tetsua dalam penelitiannya yang telah dilaporkan pertemuan Japan Society for
Biomedical Research on Trace Elements
di Tokyo.
Meskipun dampaknya tidak langsung dirasa, namun Tetsua menyarankan ada baiknya jika standar baku untuk ukuran fluorine ini dicantumkan dalam setiap kemasan produk
Meskipun dampaknya tidak langsung dirasa, namun Tetsua menyarankan ada baiknya jika standar baku untuk ukuran fluorine ini dicantumkan dalam setiap kemasan produk
teh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar