"Ancaman keamanan terhadap ponsel terus tumbuh secara sangat cepat dengan ancaman yang meningkat kompleksitasnya," kata peneliti keamanan mobile di jaringan perusahaan teknologi Juniper Networks, Dan Hoffman, seperti dikutip dari Usa Today, Selasa (25/12/2012).
Cloudmark Research baru-baru ini menemukan sebuah kampanye spam jahat yang mengirim pesan ke pengguna Android dengan menawarkan aplikasi gratisan seperti Need for Speed Most Wanted, Angry Birds Star Wars, Grand Theft Auto, dan sejumlah game populer lainnya.
Bila pengguna memasang aplikasi gratis tersebut, korban secara tidak sadar telah mengunduh program tersebunyi yang menghubungkan handset mereka ke server command and control di Hong Kong. Setelah itu, server akan mengirimkan daftar 50 nomor telefon, salinan pesan virus, dan petunjuk untuk memulai mengirimkan pesan ke setiap nomor.
Dengan menggunakan handset Android yang terinfeksi, metode ini mirip seperti bagaimana spammer menggunakan PC yang terinfeksi untuk menyebarkan spam.
Cloudmark memperkirakan bahwa hanya beberapa ribu smartphone Android yang terdeteksi, meskipun pesan teks sampah terus beredar. Sedangkan smartphone Apple, Microsoft, dan Research In Motion tidak menjadi terget utama virus ini -- mengingat, Google Android dirancang sebagai sistem terbuka, sehingga mudah bagi pembuat handset dan pengembang aplikasi membuat aplikasi 'aspal'.
Juniper Networks melacak peningkatan 350 persen aplikasi berbahaya yang mengicar pengguna Android dalam 12 bulan terakhir hingga Oktober."Serangan menjadi lebih berbahaya dan rahasia," kata Junniper Hoffman.
Bagaimana caranya agar terhindar dari aplikasi berbahaya?
Conway menyarankan pengguna Android untuk mengunduh aplikasi
melalui platform resmi, Google Play. Dan tentunya, para pengguna juga
seharusnya mengabaikan tawaran yang tidak diminta melalui pesan teks.
Google Play, kata Conway "99,99 persen dapat dipercaya ", pasalnya perusahaan asal California itu bertindak dengan cepat bila terjadi celah keamanan pada produknya. "Anda jauh lebih aman ke Google Play ketimbang mengunduh aplikasi di sumber yang lain, terutama yang dari Asia. Bila tawaran itu menarik, namun kenyataannya, itu adalah palsu," tukas Conway.
Google Play, kata Conway "99,99 persen dapat dipercaya ", pasalnya perusahaan asal California itu bertindak dengan cepat bila terjadi celah keamanan pada produknya. "Anda jauh lebih aman ke Google Play ketimbang mengunduh aplikasi di sumber yang lain, terutama yang dari Asia. Bila tawaran itu menarik, namun kenyataannya, itu adalah palsu," tukas Conway.
memang lebih baik download dari google play langsung ya mas
BalasHapus