Peneliti menemukan manfaat lain Vitamin D. Vitamin D ternyata mampu
mengurangi risiko perkembangan penyakit autis sebanyak 50 persen.
Ketika gejala autisme mulai menunjukkan perkembangan, kita bisa
mengatasinya dengan mengobati serta memenuhi kurangnya Vitamin D pada
tubuh penderita.
Ilmuwan mempelajari beberapa variasi autis berdasarkan kondisi di
Amerika Serikat (AS) pada mereka yang berusia 6-17 tahun pada 2010.
Hasilnya menunjukkan, negara yang memiliki dosis sinar ultraviolet-B
(UV-B) tinggi pada musim panas dan musim gugur memiliki tingkat
penderita autis lebih rendah.
Salah satu mekanisme di mana Vitamin D memungkinkan pengurangan risiko
autisme adalah melalui pengurangan risiko mutasi sporadik DNA yang
mempengaruhi perkembangan janin. Mekanisme lain juga bisa terjadi
melalui pengurangan risiko influenza dan infeksi penyakit lain selama
kehamilan yang memiliki hubungan dengan risiko schizophrenia.
Berdasarkan laporan organisasi yang berfokus pada manfaat Vitamin D,
Vitamin D Council, variasi geografis seperti itu juga sudah dicatat
untuk melihat insiden dan kematian akibat 15 jenis kanker di AS.
Selain itu, Vitamin D juga mampu mengurangi inflamasi--reaksi tubuh
terhadap mikroorganisme dan benda asing yang ditandai oleh panas,
bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh-- dengan memindahkan
produksi sitoksin menjadi inflamasi sitoksin yang lebih rendah.
Studi baru-baru ini juga menunjukkan, Vitamin D bisa meningkatkan
neurotophin, meregulasi glutathione, meningkatkan enzim perbaikan DNA,
dan melindungi tubuh dari kerusakan mitokondria.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Dermato-Endocrinology.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar