Ada empat faktor "terlalu" yang menyebabkan kesehatan ibu menjadi
rentan saat melahirkan. Faktor terlalu pertama adalah terlalu muda
seorang wanita kawin dan hamil," kata Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi Yuwono di Jakarta,
Rabu.
Dia memaparkan kehamilan di usia terlalu muda masih kerap ditemui
terutama di Indonesia wilayah timur. "Di beberapa tempat, kehamilan
pada usia 15 tahun ke bawah masih cukup tinggi, terutama di Indonesia
timur," katanya usai Semiloka Pembelajaran Program KIBBLA (Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak) Terpadu.
Sebaliknya, usia yang terlalu tua yakni di atas 35 tahun juga berisiko.
Selain itu kehamilan yang terlalu sering juga kurang baik pada
kesehatan ibu. "Terlalu sering hamil, lebih dari dua anak, misal tiga
atau empat anak," katanya.
Sementara faktor terakhir yakni jarak antarkehamilan yang terlalu
pendek. Untuk mengurangi risiko kematian ibu melahirkan, sejak 2011,
Kemenkes telah menggulirkan program Jaminan Persalinan (Jampersal).
Program itu ditujukan untuk mengatasi terjadinya kematian pada ibu
melahirkan yang diakibatkan karena perdarahan, eklamsi dan infeksi.
Program Jampersal memberikan pelayanan kepada ibu melahirkan untuk
ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang layak.
Selain itu juga diharapkan, peserta Jampersal pascapersalinan untuk
bisa diarahkan agar mengikuti program KB. "Kami harapkan pasca
melahirkan, peserta Jampersal bisa ikut program KB," katanya.
Seluruh program ini gratis tanpa dipungut biaya apapun dan berlaku
untuk seluruh masyarakat dari semua lapisan sosial. Kendala yang masih
timbul adalah budaya paternalistik.
Seorang istri sebelum dibawa ke RS harus minta izin terlebih dahulu
kepada suami atau anggota keluarga lainnya. Hal ini dinilainya
seringkali menyebabkan keterlambatan penanganan dalam persalinan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar