Orang-orang cenderung memilih pemimpin dengan suara yang maskulin. hal yang sama juga berlaku pada pemimpin perempuan.
Itulah hasil penelitian Rindy Anderson dari Duke University dan Casey
Klofstad dari University of Miami. Penelitian keduanya diterbitkan
dalam jurnal PLUS ONE.
Keduanya menyebutkan, dalam peran kepemimpinan yang biasa dipegang
perempuan, seperti dalam asosiasi guru dan wali murid juga anggota
dewan sekolah, orang-orang cenderung memilih pemimpin perempuan
bersuara maskulin.
Anderson dan Klofstad pun menjelaskan, temuan itu menunjukkan bahwa
pengaruh nada suara terhadap persepsi kemampuan memimpin, berlaku
konsisten di konteks sosial dan lingkungan kepemimpinan manapun.
"Kita sering tidak mempertimbangkan bagaimana kondisi biologis bisa
mempengaruhi pengambilan keputusan kita, nyatanya nada suara yang juga
karakter fisiologis, bisa mempengaruhi cara kita memilih pemimpin,"
terang Klofstad.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar