Minggu, 04 November 2012

Atlet Perempuan 'Pejuang' Jilbab di Olimpiade

BERBAGAI dukungan terus mengalir untuk atlet yang berlaga di Olimpiade London 2012. Namun, bagaimana jadinya bila keikutsertaan mereka menuai kritik, terlebih lagi soal jilbab? Itulah yang dihadapi dua atlet asal Arab Saudi.

Wojdan Ali Seraj Abdulrahim Shaherkani menegaskan dirinya tak akan berjuang di olimpiade untuk kategori judo 78 kilogram. Itu akan ia lakukan bila dilarang mengenakan jilbab saat bertanding.

Selain Shaherkani, atlet lari Sarah Attar pun menghadapi hal serupa. Ia mendapat kecaman dari ulama Muslim konservatif di Arab Saudi yang menentang atlet perempuan. Alasan mereka, atlet perempuan tak sopan dan melawan budaya. Bahkan, Sarah Attar berada di deretan belakang saat pembukaan olimpiade.

Keduanya merupakan atlet perempuan pertama asal Arab Saudi yang berjuang di Olimpiade 2012. Keikutsertaan mereka menjadi perdebatan besar di media sosial.

Beberapa komentator mengecam mereka sebagai perempuan 'tak tahu malu'. Bahkan hasthtag mengejutkan di Twitter menggambarkan mereka sebagai 'pelacur Olimpiade'.

Namun itu tak mematahkan semangat mereka untuk tetap menutup aurat selama pertandingan. Tentunya, sikap keduanya mendapat dukungan.

"Saya bangga dengan partisipasi perempuan Saudi di Olimpiade," tulis Fahad Al Enzi di Twitter.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar