Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan jumlah penyandang
diabetes. Diperkirakan, pada 2030 Indonesia akan menempati posisi ke-4
jumlah penyandang diabetes terbanyak di seluruh dunia setelah India,
Cina dan Amerika Serikat.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2007, sebanyak enam dari
100 orang dewasa di Indonesia mengidap diabetes. Diabetes bisa
disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup, tingkat polusi dan stres
psikososial.
Program pengendalian diabetes yang dilakukan pemerintah, merupakan
salah satu elemen penting yang dilakukan. Selain itu ada updates rutin
yang dilakukan para praktisi kesehatan, salah satunya adalah Jakarta
Diabetes Meeting (JDM).
“JDM tahun ini dilakukan pada 10-11 November. JDM bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para dokter dalam mengelola
diabetes melitus tipe dua di Indonesia," kata Ketua Umum JDM 2012,
dr.Tri Juli Edi Tarigan.
JDM merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Divisi Metabolik Endokrin
FKUI-RSCM dan Pusat Lipid dan Diabetes Jakarta. Tahun ini, ada sekitar
1000 dokter spesialis dan dokter umum akan mengikuti event JDM.
Menurut dr. Tri Juli Edi Tarigan, ada dua strategi yang dapat dilakukan
dalam mengendalikan diabetes. Pertama dengan menciptakan gerakan massal
di masyarakat untuk membentuk budaya sehat. Masyarakat harus diajak
untuk merubah budaya pola makan dan melakukan olah raga rutin.
Kedua, yaitu dengan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di
masyarakat. Memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan juga berarti
meningkatkan kapabilitas petugas terhadap masalah diabetes melitus tipe
dua, baik dari pelayanan primer sampai pelayanan tersier.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian
Kesehatan, dr. Ekowati Rahajeng mengatakan, bahwa permasalahan diabetes
di Indonesia adalah tidak terdiagnosis atau terlambat terdiagnosis.
Sebanyak 73,5 persen penderita diabetes melitus tidak menyadari dirinya
sudah sakit, padahal penyakit ini bisa dicegah.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar