Kini kita digiring untuk tergantung dengan sistem komputasi
awan seperti Dropbox dan iCloud, namun justru untuk printernya kerap
terlupakan.Guardian melaporkan bahwa sekitar 25% dari printer Hewlett-Packard (HP) rentan terhadap serangan malware. Demikian seperti dikutip oleh Mashable.
Pernyataan itu berdasarkan hasil studi dua ilmuwan di Columbia University, AS, yaitu Salvatore Stolfo dan Ang Cui.
Di awal tahun ini keduanya mendemonstrasikan sejumlah printer laser jet HP dapat di-hack. Keduanya bisa menggunakan pengendali update dari printer itu untuk menginstal malware yang dapat menyerang printer tersebut.
Atas temuan pasangan tersebut, HP kemudian merilis 56 update
tujuh bulan kemudian. Namun berdasarkan laporan dari firma keamanan
internet Finlandia, ditemukan bahwa hanya ada 1% hingga 2% printer
laser jet HP yang mendapat update. Yang lebih parah, seperempat dari printer-printer tersebut masih menggunakan setelan password yang sama.
"Lebih
banyak dan sering kita menggunakan printer untuk mengirim dan menerima
email, semakin mereka terekspos untuk mendapat serangan," ungkap Ari
Takanen, founder dan Chief Technical Officer (CTO) dari firma keamanan
Codenomicon.
"Banyak pengguna yang tidak sadar bahwa perangkat-perangkat yang mereka gunakan tidak dilindungi dengan firewall maupun software anti-virus," tutup Takanen.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar