Hadirnya
pubertas dini pada diri anak-anak terutama perempuan yang ditandai
dengan timbulnya haid akan menimbulkan keheranan tersendiri bagi
orangtuanya, terlebih para ibu.
Berbicara mengenai pubertas, gejala ini merupakan fase pertumbuhan yang dialami anak perempuan.
Biasanya
hal itu ditandai membesarnya payudara, badan bertambah tinggi, tubuh
mulai membentuk, bokong menjadi lebih penuh, munculnya bau badan,
keluarnya cairan putih dari kemaluan, menstruasi, tumbuhnya rambut
kelamin, dan munculnya jerawat.
Kehadiran
pubertas menandakan bahwa anak perempuan tersebut telah menginjak usia
dewasa dan ditandai dengan aktifnya organ seksual mereka. Secara umum,
masa pubertas hadir pada usia belasan atau anak menjelang duduk di
bangku sekolah lanjutan pertama.
Dilansir Guardian,
studi komprehensif yang dilakukan American Academy of Pediatrics (AAP)
menunjukkan, anak-anak masa sekarang menunjukkan tanda-tanda pubertas
enam bulan sampai dua tahun lebih awal dari sebelumnya.
Pada
penelitian sebelumnya, anak perempuan juga tampaknya mengalami masa
pubertas lebih cepat. Sebuah studi pada 2010, yang diterbitkan dalam
Journal of Pediatrics AS, menemukan, anak gadis mengalami tanda-tanda
masa pubertas lebih awal dengan tumbuhnya payudara pada usia tujuh
tahun.
Temuan
itu tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Penelitian lain menunjukkan
kecenderungan yang sama pada anak perempuan di seluruh dunia.
Sekarang
melalui penelitian AAP yang resmi dirilis pada konferensi nasional di
AS, menunjukkan tren yang sama di anak laki-laki yang ditandai
pertumbuhan ukuran testis.
Beberapa
ahli menghindar dari berspekulasi tentang penyebabnya, namun beberapa
ahli sepakat tentang adanya perubahan dalam diet. Selain itu, juga
fakta bahwa anak-anak saat ini kurang aktif secara fisik dan terjadinya
pergeseran lingkungan.
Para
ahli juga sepakat, bahwa kenaikan berat badan mungkin menjadi faktor
yang mungkin menjadi penyebab lebih awalnya massa pubertas.
Hal
ini memperkuat asumsi di kalangan anak perempuan, bahwa lemak tubuh
terkait dengan produksi hormon estrogen, namun hal ini belum jelas pada
anak laki-laki. Juga, belum diketahui secara pasti, apakah kenaikan
berat badan adalah pemicu pubertas atau hanya merupakan konsekuensi
dari itu.
Penyelidikan
AAP juga menememukan, anak laki-laki kulit hitam Amerika mulai
menunjukkan tanda-tanda pubertas pada sedikit lebih tua dari usia
sembilan, sementara anak-anak putih dan Hispanik melakukan hal yang
sama setelah usia 10 tahun.
"Bisa
jadi biologis, genetik atau lingkungan bisa menjadi penyebab pada
anak-anak Afrika Amerika, namun tidak berpengaruh pada anak-anak kulit
putih. Kami benar-benar tidak tahu," Kata Richard Wasserman, direktur
Pediatric Research AAP.
Tak
hanya itu, beberapa kondisi medis yang mempengaruhi hormon dapat
menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan.
Meskipun
jarang, McCune-Albright Syndrome, hiperplasia adrenal kongenital dan
tiroid dapat membuat penyimpangan hormonal yang menyebabkan pubertas
dini. Selain itu, anak laki-laki dengan kelebihan produksi hormon seks
pria, seperti testosteron, juga dapat mengalami pubertas dini.
Racun lingkungan
Penelitian telah membuktikan bahwa racun dari lingkungan dapat mempengaruhi hormon dan menyebabkan pubertas dini.
Studi
yang dilakukan Dr Maria Wolff dan rekannya dari Mount Sinai School of
Medicine, menemukan bahwa efek bahan kimia tertentu yang ditemukan
dalam berbagai macam produk sehari-hari, seperti cat kuku, kosmetik,
parfum, lotion dan shampoo, menunjukkan hubungan langsung dengan
pertumbuhan dini payudara dan rambut kemaluan pada anak perempuan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar