Amerika Serikat (AS) dituduh telah menggunakan perangkat lunak
mata-mata untuk menyusup ke dalam sistem komputer di kantor mantan
Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh
sebuah majalah berita Prancis, L'Express.
Majalah itu menuduh AS melakukan serangan cyber
selama pekan terakhir masa kepemimpinan Sarkozy sebagai presiden. Pada
Mei 2012, beberapa komputer penasihat dekat Sarkozy, termasuk kepala
staf Xavier Musca, telah diganggu oleh virus komputer yang mirip dengan
Flame, yang diduga dibuat oleh tim AS - Israel untuk menargetkan
program nuklir Iran.
"Anda bisa memiliki hubungan yang sangat baik dengan negara "ramah" dan
masih menginginkan jaminan mereka yang tak tergoyahkan, terutama selama
masa transisi," kata seorang pejabat setempat kepada majalah tersebut,
seperti dilansir dari israelnationalnews, Kamis (22/11/2012).
Pemerintah Obama, pada Rabu, waktu setempat, langsung membantah laporan
tersebut. "Kami dengan tegas membantah tuduhan dari sumber-sumber yang
tidak disebutkan namanya yang menyebutkan bahwa pemerintah AS
berpartisipasi dalam serangan cyber
melawan Pemerintah Prancis. Prancis merupakan salah satu sekutu terkuat
kami," kata juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Matthew
Chandler kepada surat kabar The Hill.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar